Monday, May 27, 2013

penemu galaxy bima sakti


Kisah penemuan Galaksi Bima Sakti (Bagian Pertama)



Bila kita memiliki kesempatan untuk pergi ke daerah yang jauh dari cahaya lampu perkotaan dan cuaca betul-betul cerah tanpa awan, kita akan dapat melihat selarik kabut yang membentang di langit. “Kabut” itu ikut bergerak sesuai dengan gerakan semu langit, terbit di timur dan terbenam di barat.
Selarik kabut di langit yang kita kenal dengan Bima Sakti atau "Jalur Susu'' bagi orang Yunani dan Romawi kuno. Kabut ini membentang melintasi seluruh bola langit, sebagaimana ditunjukkan oleh foto panorama Bima Sakti pada gambar bawah. Sumber: Atas: Jerry Lodriguss/Astropix.com. Bawah: Bruno Gilli/ESO.
Keberadaan kabut ini telah dijelaskan keberadaannya oleh berbagai peradaban semenjak lama. Di kalangan masyarakat Jawa kuno, pada musim kemarau kabut ini melewati zenith, membentang dari timur ke barat, menyerupai sepasang kaki yang mengangkangi Bumi. Kaki ini adalah milik Bima, anggota keluarga Pandawa yang diceritakan dalam pewayangan Mahabharata. Demikian besar tubuhnya dan betapa saktinya ia, sehingga kabut itu dinamakan Bima Sakti, sebuah nama yang hingga saat ini masih kita gunakan untuk menamai gumpalan kabut tersebut.
Asal muasal Bima Sakti dijelaskan dalam Mitologi Yunani. Ini adalah lukisan pelukis Italia Jacopo Tintoretto yang hidup pada masa renaisans, “Asal muasal Bima Sakti.” Sumber: Koleksi Galeri Nasional, London, Inggris Raya.
Nun jauh dari Jawa, di Yunani, masyarakat di sana memberikan nama lain untuk objek yang sama. Mitologi Yunani menceritakan kelahiran Herakles (dinamakan Hercules dalam mitologi Romawi), anak raja diraja para dewa—Zeus—dengan Alcmene yang manusia biasa. Hera, istri Zeus yang pencemburu, menemukan Herakles dan menyusuinya. Herakles sang bayi setengah dewa menggigit puting Hera dengan kuatnya. Hera yang terkejut kesakitan melempar Herakles dan tumpahlah susu dari putingnya, berceceran di langit dan membentuk semacam jalur berkabut. Tumpahan susu ini kemudian dinamakan“Jalan Susu.” Demikianlah imajinasi orang-orang Yunani menamakan kabut tersebut, atau galaxias dalam Bahasa Yunani. Oleh orang-orang Romawi kuno, yang mitologinya kurang lebih sama dengan mitologi Yunani, galaxias diadaptasi menjadi Via Lactea atau “Jalan Susu” dalam Bahasa Latin. Dari sini pulalah kita memperoleh nama Milky Way yang juga berarti “Jalan Susu” dalam Bahasa Inggris.
Hakikat kabut ini tidak banyak dibicarakan dalam kosmologi Aristotelian, dan Aristoteles sendiri menganggap kabut ini adalah fenomena atmosfer belaka yang muncul dari daerah sublunar. Namun, ketika Galileo mengembangkan teknologi teleskop dan mengarahkannya ke kabut “Jalan Susu,” ia melihat ratusan bintang. Di daerah “berkabut” terdapat konsentrasi bintang yang lebih padat daripada daerah yang tidak dilewati oleh pita “Jalan Susu.” Rupanya kabut ini tak lain adalah kumpulan dari cahaya bintang-bintang yang jauh dan kecerlangannya terlalu lemah untuk bisa ditilik oleh mata manusia, sehingga agregat dari pendaran cahaya mereka terlihat bagaikan semacam kabut atau awan.
Alam semesta yang dibayangkan Thomas Wright dari Durham.
Bagaimana menjelaskan Kabut “Jalan Susu” atau “Bima Sakti” dalam konteks susunan jagad raya? Seorang pembuat jam yang mempelajari astronomi secara mandiri, Thomas Wright dari Durham, menjelaskan gejala ini sebagai akibat dari posisi kita dalam sebuah kulit bola. Thomas Wright menuliskan ini pada tahun 1750 dalam bukunya An original theory or new hypothesis of the Universe, dan membuat ilustrasi pada gambar di samping. Bintang-bintang tersebar merata pada sebuah kulit bola. Andaikan Matahari kita terletak pada titik A, maka bila kita melihat ke arah B dan C kita akan melihat lebih sedikit bintang daripada bila kita melihat ke arah D dan E. Kabut “Jalan Susu” yang merupakan daerah di langit dengan konsentrasi bintang yang lebih tinggi inilah yang kita lihat sebagai arah D dan E.
Sebagai alternatif, Thomas Wright juga memodelkan bintang-bintang yang terdistribusi menyerupai cincin pipih, dan ini juga dapat menjelaskan keberadaan kabut “Jalan Susu.” Bila Matahari terletak di permukaan cincin ini, kita akan melihat lebih banyak bintang bila melihat ke arah permukaan cincin, namun tidak akan banyak bintang yang dapat kita amati bila kita melihat ke arah yang tegak lurus permukaan cincin.
Filsuf Jerman Immanuel Kant mengatakan bahwa "Nebula'' Andromeda adalah sistem bintang yang mandiri dan menyerupai sistem Bima Sakti. Sumber: APOD.
Filsuf Jerman Immanuel Kant kemudian membaca buku Thomas Wright dan kemudian memodifikasi ide Wright dan mengatakan bahwa bintang-bintang terdistribusi membentuk cakram pipih. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa cakram pipih ini merupakan sebuah sistem gravitasi yang mandiri dan di luar sistem ini juga terdapat sistem-sistem lain yang berbentuk serupa. Lebih lanjut Kant berspekulasi bahwa objek-objek menyerupai awan—disebut juga nebula, dari Bahasa Yunani yang berarti “awan”—yang beberapa di antaranya diamati oleh astronom Charles Messier adalah sistem bintang mandiri yang lokasinya jauh dari sistem bintang “Jalur Susu” tempat Matahari kita berada.
Baik ide Thomas Wright maupun Immanuel Kant merupakan spekulasi belaka di hadapan kurangnya data mengenai distribusi bintang-bintang di sekitar Matahari kita. Usaha serius untuk memetakan bintang-bintang di sekitar Matahari kita dilakukan kemudian oleh seorang pemusik Jerman yang menjadi pengungsi di Inggris: Friedrich Wilhelm Herschel yang kemudian dikenal dengan nama Inggrisnya yaitu William Herschel.
Astronom Jerman-Inggris William Herschel adalah pengamat astronomi terhebat pada zamannya. Tidak hanya ia bekerja memetakan bintang-bintang di sekitar Matahari, tetapi ia juga menemukan Planet Uranus. Sumber: Koleksi Galeri Potret Nasional, London, Inggris Raya.
Herschel memulai penggunaan statistik dalam astronomi dengan mempraktikkan cacah bintang. Yang dilakukan Herschel adalah menyapu seluruh daerah langit secara sistematis dengan teleskopnya dan menghitung jumlah bintang yang dapat ia lihat di dalam daerah pandang teleskopnya. Dengan cara ini ia dapat memetakan kerapatan bintang ke segala arah dari Matahari. Herschel juga mengambil asumsi penting yaitu mengandaikan kecerlangan intrinsik semua bintang besarnya sama dengan kecerlangan Matahari, sehingga dengan mengukur kecerlangan semu setiap bintang, ia dapat mengetahui jarak setiap bintang dari Matahari. Pengandaian ini tentu saja tidak tepat karena banyak bintang yang secara intrinsik jauh lebih terang maupun lebih redup daripada Matahari kita, namun Herschel berharap bahwa Matahari adalah bintang yang jamak ditemukan di alam semesta dan oleh karena itu dapat menjadi cuplikan yang mewakili seluruh bintang. Dengan cara ini ia berhasil membuat peta sistem bintang “Jalur Susu.” Pada masa ini teori gravitasi Newton sudah diterima sebagai sebuah realitas dan digunakan untuk menjelaskan kekuatan yang dapat menjelaskan keterikatan satu sama lain Matahari dan bintang-bintang di sekitarnya membentuk sistem bintang. Dengan dua kenyataan ini, teori gravitasi Newton dan cacah bintang Herschel, orang menyadari bahwa Matahari adalah bagian sistem bintang-bintang yang terikat secara gravitasi, dan “kabut” Jalur Susu adalah akibat dari posisi kita di dalam sistem ini. “Galaksi” kemudian menjadi nama bagi sistem bintang-bintang ini, dan nama Galaksi kita adalah Milky Way atau orang Indonesia menyebutnya Bima Sakti. Nama yang berasal dari narasi mitologis boleh tetap sama, namun paradigma “Jalur Susu” telah berubah.
Penampang silang Galaksi Bima Sakti berdasarkan hasil cacah bintang William Herschel. Lokasi matahari terletak agak dekat ke pusat, dan Galaksi ini bentuknya agak lonjong. Sumber: Hoskins, M. editor, Cambridge Illustrated History of Astronomy, Cambridge Univ. Press, 1997.
Atas: Pandangan ke arah Pusat Galaksi kita. Kiri bawah: Galaksi Pusaran atau Messier 51, salah satu galaksi dekat tetangga Galaksi Bima Sakti. Kanan bawah: Nebula Rajawali atau Messier 16 di arah Rasi Waluku. Sumber: Digital Sky/HST/ESO.
Memasuki abad ke-20, ukuran Galaksi Bima Sakti (gambar di samping, panel atas) dan lokasi persis Matahari kita di dalamnya belum diketahui dengan pasti. Teka-teki kedua yang tidak kalah pentingnya adalah hakikat dari nebula-nebula yang banyak ditemukan di sekitar Matahari: Apakah mereka adalah sistem-sistem bintang yang setara dengan Galaksi Bima Sakti namun mandiri, ataukah mereka adalah bagian dari sistem Bima Sakti? Tanpa mengetahui informasi akurat mengenai jarak nebula-nebula ini, siapapun bebas berspekulasi. Nebula yang banyak diamati pada masa itu adalah nebula Andromeda dan nebula-nebula lainnya yang berbentuk spiral (gambar di samping, panel kiri bawah) maupun nebula-nebula lainnya yang bentuknya tak beraturan (gambar di samping, panel kanan bawah). Dilihat dengan teleskop pada akhir abad-19, kedua objek ini terlihat sama saja dan tidak bisa dibedakan mana yang lebih dekat ataupun lebih jauh jaraknya dari Matahari.
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, menurut Immanuel Kant, objek-objek ini letaknya sangat jauh, berada di luar Galaksi Bima Sakti, dan merupakan sistem bintang yang menyerupai Bima Sakti namun independen, Mereka adalah “pulau-pulau kosmik.” Bagi astronom Harlow Shapley, nebula-nebula tersebut jaraknya relatif dekat dan merupakan bagian dari Galaksi Bima Sakti.
Harlow Shapley adalah orang yang berjasa mengukur dimensi Galaksi kita. Dengan menggunakan bintang jenis tertentu, ia dapat mengukur jarak yang sangat jauh dari Matahari kita, mencapai ribuan tahun cahaya.
Pada tahun 1920, diadakan debat terbuka antara Harlow Shapley dengan astronom Heber Curtis yang mengusung pendapat bahwa nebula-nebula tersebut adalah sistem yang independen. Dalam debat yang di kemudian hari dinamakan sebagai Debat Akbar (The Great Debate) ini, kedua pembicara memaparkan data pengamatan astronomi yang mendukung hipotesis mereka, akan tetapi debat ini tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti mengenai skala Galaksi dan alam semesta kita.

Sunday, May 26, 2013

Tom Clancy future soldier

Tom Clancys Ghost Recon Future Soldier v1.8 Update-SKIDROW


Tom Clancys Ghost Recon Future Soldier v1.8 Update SKIDROW
There is nothing fair, honorable, or just about combat. There is only winning and losing—the dead and the living. The Ghosts don’t worry about even odds. They do everything in their power to overwhelm and obliterate the enemy. Future technology is the key to winning an asymmetric battle.


In Ghost Recon Future Soldier join an elite team of highly trained, cut-throat special-ops soldiers. Armed to the teeth with unrivalled combat technology and cutting-edge military hardware, Ghost Recon takes you to the globe’s most deadly warzones to hunt down the highest value targets.
When you’re outnumbered…Only the dead fight fair.
Key Features:
In Ghost Recon Future Soldier you will be equipped with the most advanced combat technology designed to overwhelm and obliterate the enemy.
Cross Com:
Stay one step ahead of the enemy: Cross Com gives you real time intel projected directly on your goggles. The HUD allows you to control drones on the fly, as well as locate key enemy targets.
Optical Camouflage:
Be invisible: Use optical camouflage to move undetected through hot spots and gain the upper hand on your enemies.
Sync Shot:
Tag ‘em and bag ‘em: Use the tagging feature on the ground or by drone to coordinate synchronized attacks on enemy targets.
Cover Swap:
Stay out of enemy sight: Exploit unique cover system and swap through dynamic covers to surprise, flank and eliminate the enemies.
Hand-to-Hand Combat:
Become the ultimate “quiet professional”: hand-to-hand combat will give you brutal close-combat moves.
Over the Shoulder
Relish in over 2500 animations: Your Ghost Recon character will roll, cover, slide, climb and disappear to stalk and take down your prey.
Single-Player Campaign:
An all-new, epic Ghost Recon experience
12 missions
8 spectacular locales – Fight across diverse terrains from the dust of Africa, the suburbs of Moscow, to the icy territory of the Arctic
Co-op Campaign:
Team up with friends to take down the enemy
Play through the 12 campaign missions cooperatively online with up to 3 friends.
Perform highly coordinated takedowns and devastating large-scale strikes utilizing multiple viewpoints. Your “5th man” UAV drone can draw fire and target enemies.
Lock onto enemy positions from the air or from the ground. Deploy sonic blasts to incapacitate your targets.
Unleash the firepower of mounted weapons systems from jeeps to helicopters, and eliminate enemies with your shooting skill.
Guerrilla Mode:
Dominate hundreds in this brand-new combat mode
You and your fellow Ghosts will face waves of enemies and utilize real-life techniques inspired by U.S. Army counter-insurgency experts.
Enter, capture and secure a designated area, then prepare for up to 50 waves of enemies with increasing difficulty.
Compete against friends in online leaderboards.
Play with up to 3 friends online, or play on the same console and TV with two-players split screen mode.
Gunsmith Mode:
With over 20MM weapons at your disposal you’ll have the perfect weapon for any combat situation
Customize your weapon in the Gunsmith mode to gain the unfair advantage on your enemies.
Choose from dozens of attachments and components.
Replace triggers, barrels, stocks and much more to trick out your weapon and make it your own.
Test your weapon in the firing range before taking it into battle for ultimate accuracy and performance.
Compatible with Single-Player, Multi-Player and Co-Op.
Tom Clancys Ghost Recon Future Soldier v1.8 Update-SKIDROW
65 MB
——————————-
SINGLE LINKS

http://ncrypt.in/folder-RKiOdZq6
——————————-
Tom Clancys Ghost Recon Future Soldier v1.8 Update info:
Change log
- Support for Windows XP.
- Support for DirectX 9 on Windows Vista and Windows 7 (DirectX11 is recommended).
- Improved performance of Volumetric Lighting and Global Illumination.
- New graphical option to enable real-time rendering of all reflective surfaces (eg. windows).
- Improved framerate performance for ATI users.
- Support for Uplay friends’ list with more than 100 contacts.
- Fixed Gunsmith issues for Windows user names with special characters (é, à, ç, etc.).
- Improved textures on “Market Night” map.
- Known issues and workarounds
- Highest quality of ‘Global Illumination’ option is meant to be used with high-end (Radeon HD7900 or GeForce GTX680 and higher) and future hardware. Setting Global Illumination to medium is recommended if you are experiencing low frame rate.
- The new ‘Reflections’ option is designed for high-end configurations only. Please disable this option if you are experiencing low frame rate.
- AMD dual-core processor with Windows XP (for users who have not installed SP3): you may experience a fast flickering of the in-game menu items. To work around this problem, install the AMD – Dual-Core Optimizer available on the AMD website.
- AMD or nVidia Dual-GPU / Crossfire / SLI cards: in order to avoid graphical issues, you will have to manually disable the multi-GPU modes of your video drivers prior to running the game under the DX9 environment.
- In some isolated cases activating the Crossfire multi-GPU technology on a mobile Radeon HD6990M from Alienware results in a performance drop compared to a single GPU of the same setup.
- Notes regarding Windows XP support
- Due to limitations of the engine and multithreading management in Windows XP, the performance with Windows XP may be lower than the performance obtained with the same hardware configuration using a more recent version of Windows. Please use a more recent version of Windows for a better experience.

Friday, May 24, 2013

Call of Duty MW3

Call of Duty Modern Warfare 3-Black Box [JB/BU/PJ/PL/UPa]

Posted by alringga 09.30 pm



Genre: Action
Developer: Infinity Ward , Sledgehammer
Publisher: Activision   
Release Date: 8 Nov 2011
Size: 5.2GB

About the Game
The best-selling first person action series of all-time returns with the epic sequel to multiple “Game of the Year” award winner, Call of Duty®: Modern Warfare® 2. In the world’s darkest hour, are you willing to do what is necessary? Prepare yourself for a cinematic thrill-ride only Call of Duty can deliver. The definitive Multiplayer experience returns bigger and better than ever, loaded with new maps, modes and features. Co-Op play has evolved with all-new Spec-Ops missions and leaderboards, as well as Survival Mode, an action-packed combat progression unlike any other.
PASSWORD: nicoo7t.com
RARPASSWORD: www.blackboxrepack.com
 
PASSWORD: nicoo7t.com
RARPASSWORD: www.blackboxrepack.com

MAXIMUM YOUR DIRECT DOWNLOAD SPEED USING Internet Download Manager (IDM) (RESUMABLE)

Call of Duty Modern Warfare 3
PC System Requirements
  • OS: Windows® XP/ Windows® Vista / Windows® 7
  • Processor: Intel® Core™ 2 Duo E6600 or AMD Phenom™ X3 8750 processor or better
  • Memory: 2 GB RAM
  • Graphics: Shader 3.0 or better 256 MB NVIDIA® GeForce™ 8600GT / ATI® Radeon™ X1950 or better
  • DirectX®: DirectX® 9.0c or later
  • Hard Drive: 16 GB free hard drive space
  • Sound: DirectX® 9.0c or later